Nama asli : Munzir
Alias :
Habib Munzir Al Musawa | Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa
Tanggal lahir : 23 februari 1973 Lahir di: Cipanas Cianjur
Jawa barat
Meninggal : 15 September 2013
Ayah : Fuad Abdurrahman Almusawa
Saudara : Habib Nabil Almusawa
Pasangan : Syarifah Khadijah Al-Juneid
Habib Munzir Al
Musawa lahir di Cipanas Cianjur Jawa barat, pada hari jum’at 23 februari 1973,
bertepatan 19 Muharram 1393 H. Ayah Beliau bernama Fuad Abdurrahman Almusawa,
yang lahir di Palembang, Sumatra selatan dan dibesarkan di Makkah Al
mukarramah, kemudian mengambil gelar sarjana di Newyork University, di bidang
Jurnalistik, yang kemudian kembali ke Indonesia dan berkecimpung di bidang
jurnalis, sebagai wartawan luar negeri, di harian Berita Yudha, yang kemudian
di harian Berita Buana. Ayah beliau menjadi wartawan luar negeri selama kurang
lebih empat puluh tahun, pada tahun 1996 beliau wafat dan dimakamkan di
Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas,
Habib Munzir mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma’had Assaqafah Al Habib
Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan. Lalu ia mengambil kursus
Bahasa Arab di LPBA Assalafy Jakarta Timur, kemudian memperdalam lagi Ilmu
Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi Timur, kemudian beliau
meneruskan untuk lebih mendalami Syari’ah ke Ma’had Darul Musthafa, Tarim
Hadhramaut Yaman. Selama empat tahun, di sana beliau mendalami Ilmu Fiqh, Ilmu
tafsir Al Qur;an, Ilmu hadits, Ilmu sejarah, Ilmu tauhid, Ilmu tasawuf,
mahabbaturrasul saw, Ilmu dakwah, dan ilmu ilmu syariah lainnya. Habib Munzir
Al Musawa kembali ke Indonesia pada tahun 1998, dan mulai berdakwah, dengan
mengunjungi rumah rumah, duduk dan bercengkerama dengan mereka, memberi mereka
jalan keluar dalam segala permasalahan, lalu atas permintaan mereka maka beliau
membuka majlis. Awalnya jumlah hadirin hanya sekitar enam orang, namun terus
berdakwah dengan meyebarkan kelembutan Allah swt, yang membuat hati pendengar
sejuk, beliau tidak mencampuri urusan politik, dan selalu mengajarkan tujuan
utama manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah SWT, bukan berarti
harus duduk berdzikir sehari penuh tanpa bekerja dll, tapi justru mewarnai
semua gerak gerik dengan kehidupan yang Nabawiy. Kini majlis taklim beliay yang
dulu hanya dihadiri enam orang, telah berkembang menjadi berjumlah sekitar tiga
ribu hadirin, beliau juga sudah membuka puluhan majlis taklim di seputar
Jakarta pusat, dan majlis di seputar pulau jawa, yaitu: Jawa Barat: Ujungkulon
Banten, Cianjur, Bandung, Majalengka, Subang. Jawa Tengah: Slawi Tegal,
Purwokerto, Wonosobo, Jogjakarta, Solo, Sukoharjo, Jepara, Semarang, Jawa
Timur: Mojokerto, Malang, Sukorejo, Tretes, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo.
Bali: Denpasar, Klungkung, Negara, Karangasem. NTB: Mataram Ampenan Luar
Negeri: Singapura, Johor, Kualalumpur. Setelah jadwal mulai padat kunjungan
keluar jakarta beliau saya cukupkan hanya setahun sekali dengan perintah Guru
beliau. Dan Beliau juga telah menjadi Narasumber di beberapa stasiun TV swasta,
yaitu di Indosiar untuk acara Embun Pagi tayangan 27 menit, di ANTV untuk acara
Mutiara Pagi tayangan 27 menit, RCTI, TPI, Trans TV dan La TV. Beliau telah
membina puluhan majelis di jakarta, yang kesemuanya mendapat giliran jadwal
kunjungan sebulan sekali, selain Majelis Induk di Masjid Almunawar Pancoran jakarta
selatan yg diadakan setiap senin malam dan setiap malam jumat di kediaman
beliau, maka padatlah jadwal beliau setiap malamnya sebulan penuh, namun
tuntutan dari wilayah wilayah baru terus mendesak beliau, maka beliau terus
berusaha memberi kesempatan kunjungan walaupun dengan keterbatasan waktu. Habib
Munzir Al Musawa meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada hari Minggu
15 September 2013 pukul 15.30 WIB.Kabar duka tersebut disampaikan oleh
kakaknya, Habib Nabil Almusawa melalui akun twitter pribadinya.
0 komentar:
Posting Komentar